Rabu, 16 Maret 2011

5 KEKELIRUAN YANG TAK DISADARI GURU

Setiap orang tak luput dari kesalahan/kekeliruan. Kesalahan sebesar apapun bila dilakukan tidak di sengajai dapat di ampuni meskipun dampak bagi orang lain tetap ada, tapi kesalahan sekecil apapun bila disengaja/disadari fatal akibatnya.Begitupun dengan guru, banyak kekeliruan yang dilakukan baik disadari atau tidak, berikut diantaranya :
1. Melarang tapi dilanggar.
  Tidak sedikit guru melarang sesuatu kepada anak didiknya untuk hal yang baik, tapi tak disadari pula guru tsb yang melanggarnya. Contohnya, anak dilarang merokok dilingkungan sekolah sedangkan yang melarangnya sambil menghisap rokok, anak dilarang membuang sampah sembarangan tp yang melarangnya membuang bungkus permen dimana saja, dll.
2. Memerintah tanpa memberi contoh.
  Banyak hal yang harus dilakukan anak didik atas dasar perintah dari gurunya supaya lebih baik, namun hal itu tidak pernah dilakukan oleh guru. Contohnya, anak harus masuk sekolah tepat waktu sementara gurunya datang terlambat, anak wajib mengikuti upacara bendera tapi gurunya sendiri belum pernah mengikuti upacara, anak didik di suruh belajar di kelas tapi gurunya tak pernah ada dikelas, dll
3. Mengevaluasi tapi tidak dinilai.
  Sudah barang tentu anak didik sering di beri tugas atau ulangan2, namun ada saja sebagian guru yang tak pernah memeriksa hasil yang dilakukan oleh anak didik tersebut, hanya disimpan saja, sedang nilainya sudah ada. Contoh lain anak di berikan PR, tapi jarang sekali guru memeriksa apalagi menilai hasil PR tsb.
4. Menghukum tanpa peringatan
  Bagi anak didik yang melakukan kesalahan, seharusnya di beri dulu peringatan supaya ke depannya tidak melakukan lagi hal yang sama, namun tidak sedikit guru yang langsung memberikan sangsi bahkan hukuman yang memberatkan tanpa ada unsur pendidikannya.
5. Membiarkan tanpa ada nasehat.
   Saking beratnya tugas guru, maka apabila ada anak didik yang di luar kebiasaannya sebagai anak didik. tidak sedikit guru yang membiarkannya tanpa di berikan nasehat.sehingga mereka bisa berbuat apa saja semaunya.
     Apakah kita pernah melakukan kekeliruan tersebut? Apabila tidak di sadari,maka usahakan jangan pernah mengulanginya lagi, namun jika itu di sadari, berarti sesungguhnya pada diri kita tidak ada jiwa seorang pendidik?

Selasa, 08 Maret 2011

MANAJEMEN KEUANGAN KELUARGA

Kesuksesan dalam berumahtangga tidak hanya dipengaruhi oleh romantis dan CINTA saja, tapi ada hal yang utama (bukan pertama) yaitu masalah finansial. Oleh sebab itu, masalah ini harus di manage dengan baik dan benar sehingga dapat menunjang kelanggengan keutuhan berumahtangga. Setiap keluarga pasti mempunyai manajemen keuangan masing-masing yang tidak bisa dibandingkan dengan keluarga yang lain, namun tidak salah jika mencoba berbagai macam manajemen keuangan keluarga yang lainnya, diantaranya :

1.berdasarkan PENGHASILAN RUTIN

Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seorang suami hanya memberikan semua penghasilan rutinnya tanpa ditutup-tutupi.Jadi, sang isteri harus mengatur semuanya sesuai dengan penghasilan tsb, tanpa ada tambahan lain, kecuali jika isterinya bekerja. Sedangkan penghasilan suami diluar rutin itu, bisa digunakan apa saja oleh suami ( Ini biasa disebut dengan uang selingkuhan atau duit lalaki) dan tidak wajib diberitahukan kepada isterinya.

2.berdasarkan KEBUTUHAN

Isteri tidak perlu mengetahui penghasilan dari suaminya,yang penting, semua kebutuhan dan keperluan yang diminta isteri dan keluarga selalu dipenuhi.Entah darimana dan seberapa penghasilan suami.

3.GONO-GINI

Biasanya yang seperti ini terjadi jika isterinya juga mempunyai penghasilan.Apa yang dihasilkan oleh isteri tidak boleh digunakan untuk kebutuhan suami bahkan keluarga, dan penghasilan suami pun hanya boleh digunakan untuk kebutuhan keluarga saja,juga ada penghasilan yang khusus untuk kebutuhan suami. Jadi ada yang di sebut harta isteri dan harta suami.

4. BAGI RATA

Semua penghasilan, baik suami maupun isteri di gabungkan, kemudian di bagi-bagi sesuai dengan kebutuhan. Untuk kebutuhan suami, isteri,keluarga, keluarga isteri, keluarga suami dll.Sehingga jelas pengeluarannya berdasarkan musyawarah.

5.KETERBUKAAN

Ini hampir sama dengan BAGI RATA, bedanya, tidak dibagi-bagikan sesuai dengan kebutuhan,tetapi siapa saja dan untuk apa saja baik suami maupun isteri boleh menggunakannya sesuai kebutuhan yang dihadapi tergantung keputusan bersama.

Mungkin masih ada manajemen keuangan keluarga yang lain, yang jelas apapun yang dipilih dan di gunakan pasti yang terbaik menurut keluarga anda?

Tapi, adakah atau pernahkah anda mencoba diantara manajemen keuangan keluarga diatas? Jika belum silahkan mencoba atau ada yan lain? mudah-mudahan bermanfaat.

Rabu, 02 Maret 2011

SALAH SATU ALASAN KETERTARIKAN SESEORANG MENJADI GURU.

Sebenarnya menjadi seorang guru sangatlah berat dan sulit. Guru harus mencerdaskan anak didiknya tidak hanya kognitif tapi psikomotorik dan afektifnya dengan latar kemampuan yang sangat beragam dari semua anak didiknya. Bayangkan, sebuah keluarga yang mempunyai anak saja tidak semua anaknya sukses di didik, bahkan kadang anak2nya tidak sesuai dengan harapan orangtuanya, meski berbagai cara dilakukan. Apalagi seorang guru, yang mempunyai banyak anak didiknya yang dianggap sebagai anak sendiri,..mustahil itu dapat dilakukan.

Tapi, meski berat dan sulit, kenapa banyak orang yang ingin menjadi GURU ? Mungkin ini salah satu jawabannya.

1. Karena FAKTOR TURUNAN

Tidak bisa di pungkiri, biasanya seseorang menjadi guru karena ada kerabat atau saudaranya atau orangtua bahkan kakenya juga seorang guru. Ini wajar-wajar saja, meski ada yang dipaksa atau kemauan sendiri, tp minimal jiwa seorang gurunya sudah terbentuk dari sejak kecil karena didikan orangtuanya. Sehingga, setelah menjadi guru, ada nilai plus dari kepribadiannya yang tidak jauh menyimpang dari seorang guru yang ideal meski latar belakang keilmuannya kadang tidak sesuai.

2. karena MENCARI PEKERJAAN/ PENGHASILAN

Yang jelas lowongan kerja untuk menjadi guru tak akan pernah habis.Tiap sekolah pasti selalu mengatakan kekurangan guru.Ini yang menyebabkan ketertarikan menjadi guru, mereka sekolah apa saja dan dimana saja asal menjadi guru, Alhasil banyak S.Pd apa saja yang penting bisa bekerja menjadi guru, dan karena tujuannya mencari kerja/penghasilan, maka mereka akan mengajar atau bekerja bila ada upahnya,dan karena upah/gaji guru itu minim, jelas kerjanya pun disesuaikan, dengan alasan itu.Apabila tidak mencukupi maka akan mencari tambahan di tempat lain, Akhirnya anak didiknya diterlantarkan.

3. karena KETERPAKSAAN / "DARIPADA TIDAK JADI APA-APA"

Pada dasarnya mereka ini tidak mau menjadi guru, terlihat ketika masih sekolah, tidak termasuk kedalam ilmu keguruan,tapi karena mentok sana mentok sini, dan pekerjaan yang diharapkan sesuai dengan bidangnya tidak berhasil, maka putar haluan menjadi guru, dengan alasan "DARIPADA TIDAK JADI APA-APA".Sudah bisa dibayangkan, dari keilmuan dan kemauan, maka menjadi gurunya juga seperti apa?

4.karena NIAT/ KEINGINAN

Mungkin zaman sekarang sangat sulit mencari guru yang mengajar karena niat dan keinginannya,karena situasi dan kondisi sepeti sekarang in. Mungkin, zaman dulu, guru-guru kita ikhlas mengajar menjadi guru karena niat dan keinginan mengabdi untuk mencerdaskan bangsa, terbukti , meski gaji kecil, kehidupan sulit, mereka pantang menyerah terus berbakti. Dari awal mulai sekolah, sudah jelas, kepribadian dan dedikasinya tidak diragukan lagi. Inilah yang patut di contoh dan ditiru, sehingga mereka pantas di sebut PAHLAWAN TANPA TANDA JASA. Masih adakah?



Nah, mungkin masih banyak alasan-alasan lain ketertarikan banyak orang menjadi guru, namun hanya ini salah satunya yang sering muncul.

Termasuk alasan yang manakah ANDA?? Coba renungkan dengan hati jernih dan bersih untuk kemajuan pendidikan kita!